Momen Pengisi Kehidupan

Karena hidup diisi berbagai momen, bukan cuma momen megah atau monumental seperti: getting married, having first child, get a new house, get a new job, or utang cicilan selesai. Namun hidup juga terdiri dari momen-momen yang mungkin kelihatannya kecil, sederhana, biasa, sehari-hari. Dan justru momen-momen ini yang sebetulnya menyusun kehidupan kita dan bermakna dalam, dan seringkali menghangatkan hati…

Hujan-Hujan Jalan

Satu waktu, saya sedang berada di satu gedung dan perlu pergi ke gedung satunya lagi yang kira-kira berjarak 300 meter. Tapi waktu itu hujan deras dan saya tak bawa payung. Dalam hati saya berdoa supaya hujannya reda, supaya saya bisa berjalan kaki ke gedung sebelah. Ketika saya tiba di bagian luar gedung dan hendak bersiap berjalan ke gedung satunya, hujan melambat. Jadi yang muncul hanya semacam gerimis. Saya pun berjalan cepat ke gedung sebelah. Setibanya di gedung sebelah, hujannya turun lagi. Saya terpana.

Motong Rumput

Kami sedang memotong rumput sore itu. Mesin potong rumput kami memakai baterai. Jadi baterai diisi penuh selama 3 jam untuk pemakaian selama kira-kira 1 jam. Sore itu pemakaian mesinnya udah lumayan lama dan rumput kami masih belum kelar seluruhnya. Tapi kalau mesti esoknya lagi disambung rasanya males banget, padahal hanya tinggal beberapa meter lagi rumputnya. Kami ingin sore itu kelar semuanya. Kami pun berdoa dalam hati supaya baterainya cukup sampai rumput habis. Doa kami terkabul and we were amazed.

Kentang

Satu siang, adik saya tiba-tiba bilang bahwa dia perlu kentang untuk urusan tugas sekolah. Secepatnya. Masalahnya, saya tak punya stok kentang di rumah karena kami tak doyan kentang. Kalau mau beli ke pasar bisa aja sih. Tapi rasanya males banget pergi jauh-jauh cuman untuk beli satu-dua kentang. Akhirnya saya teringat dengan salah satu tetangga kami di sini yang hobi masak. Saya tanya apakah dia punya stok kentang di rumah. Saya mau beli kalau dia punya. Kemudian dia jawab: kentangnya ada. Saya pun menyuruh adik bergegas menjemput kentangnya ke rumah tetangga dan.. gratis! Luar biasa. Kentangnya gendut pula. 😀

Bebek Goreng

Ting tong.” Bel rumah kami berbunyi. Siapa malam-malam ngebel pintu? Setelah dicek ke luar, ternyata tetangga kami antar bungkusan berisi bebek goreng. Mereka baru tiba dari Jakarta, ada urusan. Bebek goreng pemberian mereka adalah lauk kami keesokan harinya karena saya tak masak dikarenakan sedang tidak enak bodi.

Plastik Kresek

Saya sedang berjalan sore dengan anjing kami ketika tersadar saya lupa membawa plastik pembungkus kotorannya. Padahal kami udah berjalan cukup jauh. Saya kemudian berhenti dan membujuk anjing saya kembali ke rumah. Dia tidak mau. Anjing saya biasanya gitu, dia tak mau berjalan mundur. Kalau sudah berjalan ya mesti maju terus. Namun, di dekat pemberhentian kami ada dua anak sedang bermain lempar bola. Dalam hati saya muncul bisikan kecil: minta tolong ke anak-anak itu.

Saya pun memanggil salah satu anak dan dia datang mendekat. “Rumah kamu di mana, dik?” tanya saya. Dia menunjuk satu rumah yang kira-kira berjarak 30 meter dari tempat kami berhenti. Saya pun menjelaskan keadaan saya yang lupa membawa plastik dan minta tolong agar dia pergi ke rumahnya dan membawakan saya dua plastik. “Yang bekas aja gak apa-apa, koq,” pinta saya. Dia pun pergi ke rumahnya dan dalam waktu singkat kembali dengan membawa plastik yang saya minta. “Terima kasih, ya..” ujar saya. Kami pun kemudian melanjutkan perjalanan sore dengan tenang berkat bantuan si anak cilik.

Vaksin Booster

Saya pikir kalau udah vaksin sebanyak dua kali udah cukup. Makanya saya enggak begitu tertarik ikut booster. Tapi.. saya kemudian dengar info bahwa kalau mau naik kereta atau kendaraan umum antar daerah mesti diantigen bagi mereka yang belum vaksin booster. Alamak.. mengingat hidung mesti ditulluk-tulluk(*) kalo kata orang Batak, dan rasanya amat enggak nyaman, saya pun memilih ikut booster. Kemudian saya pun tanya-tanya info booster ke tetangga di sini dan untungnya, dapat. Jadi sekarang saya udah vaksin lengkap, sodara-sodara. Berkat tetangga saya yang baik hati yang mau memberi info vaksin booster tersebut. 🙂

Semua peristiwa yang saya ceritakan ini dilandasi oleh doa. Bicara kepada Tuhan. He loves helping us and He’s our Ultimate Provider.

Btw, i personally tergugah oleh postingan mbak Nabilah yang bercerita tentang perjalanannya ke Britania Raya dan Irlandia. Indah sekali tulisannya. Karena itulah saya terinspirasi menulis postingan ini. Tulisan mbaknya bisa dibaca di sini: https://adnabilah.com/2022/uk-ireland-2022-a-month-of-serendipitous-occurrences/#more-2088

Semoga kita semua bisa melihat keindahan-keindahan dalam momen sehari-hari, ya, temans! Selamat berhari Kamis. 🙂

**

(*) ditulluk-tulluk: ditusuk-tusuk

Advertisement

2 thoughts on “Momen Pengisi Kehidupan

  1. kadang permintaan-permintaan receh kita lah yang justru lebih cepet dikabulkan ya. tapi kitanya sering ga sadar karena nganggepnya hal biasa.

    Like

Comments are closed.