Ponakan saya baru saja menginap di rumah. Her short visit already making me missing her. She left tiny footsteps here and there in my heart. Dan itu juga membuat saya mengingat beberapa memori sewaktu seumuran dia. Good memories of course. 😊
I remember seumuran dia pertama kalinya ke Jakarta naik kapal laut dari pelabuhan Belawan. Kapal Kambuna. I remember watching dolphins on the vast blue sea. Perjalanannya mengambil waktu 3 hari 2 malam. Makanan ala prasmanan dan satu kamar berisi empat orang.
And then itu pertama kalinya juga saya naik kereta. Tulang(*) saya mentraktir kami naik kereta Bima dari Jakarta ke Surabaya.
Dan itu pertama kalinya juga saya nonton layar lebar di Teater Keong Mas. Namboru(**) saya yang traktir. Saya terheran-heran by the big screen. Gambarnya kayak melompat hidup keluar. Hahhaa.. 😁😁
And i also remember one occasion sewaktu kami menginap di rumah inanguda(***) di Medan. Kalian mungkin pernah juga kayak gitu, yaitu menginap satu atau dua malam di rumah sodara dari ortu kalian, yang tempat tinggalnya di kota yang sama. Mungkin tujuannya untuk bonding dengan para sepupu atau para ortu ingin bertukar cerita dan anak-anak pun dibawa serta.
Jadi, malam hari inanguda membawa kami jalan-jalan ke satu mall di Medan. Lalu kami mampir di satu toko yang menjual buku-buku dan perlengkapan tulis menulis. Mereka belikan saya alat tulis kesukaan saya, dan saya mengingatnya sampai sekarang. Isn’t that amazing? Our parents perhaps bought us hundreds of alat tulis di sepanjang hidup kita. But why do we sometimes stick to a certain good memory for a very long time?
Merenungkan pengalaman-pengalaman baik itu membuat saya teringat satu kalimat terkenal yang kira-kira bunyinya gini: “Seseorang mungkin tidak mengingat hal-hal secara detail bagaimana mereka diperlakukan. But they probably will never forget how you made them feel.”
Semoga ponakan saya merasa senang dan merasa diterima di rumah kami. ❤️❤️
Do you ever menginap di rumah sodara, semasa kecil?
**
note: *tulang: sodara lelaki dari ibu ; **namboru: sodara perempuan dari bapak ; ***inanguda: sodara perempuan dari ibu
Beautiful
LikeLike
thanks for reading!
LikeLike
Nice
LikeLike
Pernaaaah, tiap libur panjang deh, abis terima rapot, dulu kuanggap itu hadiah terima rapot kalo bagus nilainya. Trus dibeliin kotak pensil, tiap kotak pensil baru pasti dari sepupu-sepupuku (yg saat itu udah gede) anak tulang ku itu. Iya bener, perasaan itu yg bikin kita inget deh, karena dibeliin alat tulis kan sebenernya dibeliin sama ortu kita jugak ya
LikeLike
wah berarti kotak pensil kakak banyak dong yaaa 😀 iya bener kak, kita mengingat ‘perasaan’ itu kan 😀
LikeLike