Permainan Sukacita Pollyanna

Beberapa bulan yang lalu aku merasa perlu memvariasikan buku-buku bacaanku supaya lebih berwarna. Jadilah aku surfing di gugel dan tertarik dengan buku-buku living books ala Charlotte Mason (CM). Living books atau pustaka hidup adalah buku-buku yang menyajikan ide-ide hidup yang kaya, yang ditulis dalam bahasa yang indah dan memiliki nilai moral yang baik, serta ditulis tanpa sikap menggurui. Di situlah aku menemukan buku Pollyanna dalam daftar rekomendasi living books seorang praktisi CM.

Buku yang ditulis Eleanor H Porter ini bercerita tentang Pollyanna yang terkenal dengan permainan ‘glad game’ nya atau permainan sukacita. Permainan itu sendiri ditemukan oleh ayahnya. Berawal dari Pollyanna yang minta boneka, namun yang datang adalah kruk/tongkat, maka ayahnya bilang bahwa itu artinya Pollyanna tidak membutuhkan boneka melainkan justru perlu tongkat. Semenjak itulah Pollyanna memulai permainan ‘sukacita’nya. 😊

Ada satu bab dimana Pollyanna bertemu dengan Nyonya Snow yang sudah lama terbaring sakit. Nyonya Snow adalah seorang perempuan yang sering mengeluh. Misalkan orang bawa sop ayam, dia akan bilang: “Ah, aku ingin sop sapi.” Atau kalau orang bawa sop sapi dia malah pengen makan sop ayam. Lelah jiwa raga kalau ketemu orang kayak begini ya haha..😁😁😁

Suatu kali Pollyanna datang dan berkata, “Coba tebak aku bawa apa?” Rupa-rupanya dia datang membawa sop ayam, sop sapi, dan ada satu jenis makanan lagi sehingga total dia membawa tiga jenis makanan! Haha.. Supaya senang hati Nyonya Snow sehingga enggak ada alasan lagi untuk mengeluh! 😁😁

Kemudian Pollyanna datang lagi di hari A dan Nyonya Snow bilang: “Tapi aku tak memerlukanmu hari ini. Aku perlunya kau datang kemarin.” Dan Pollyanna dengan cerdik mengatakan, “Ya baguslah! Hari ini kan dekat dengan hari kemarin, jadi ya gak jauh-jauh amat.” Hahhahahaha.. it was so good! Skakmat! Nyonya Snow pasti terpelongo mendengar respon Pollyanna. 😁😁😁

Di kesempatan lainnya Pollyanna mengingatkan Nyonya Snow yang suka mengeluh dan fokus pada apa yang dia miliki: “Bersyukurlah karena tanganmu sehat sehingga kau bisa knitting.”

Mungkin melihat kecerdikan dan kegigihan Pollyanna yang sering datang menjenguknya membuat hati Nyonya Snow yang tadinya membatu pelan-pelan melembut, sehingga mau mengikuti permainan sukacita Pollyanna. 😊

**

Ada lagi cerita lain, yaitu soal kamar yang diimpikannya yaitu kamar berkarpet dimana terpasang gambar-gambar menghiasi tembok, beserta tirai yang menggantung di jendela. Namun rupanya, Pollyanna, yang setelah yatim piatu tinggal di rumah tantenya, ‘hanya’ mendapatkan kamar di loteng atas yang berukuran kecil serta panas, dan semua yang diinginkannya tentang kamar impian tidak terdapat di dalamnya.

Lantas apa yang dilakukan Pollyanna? Apakah ia bermuram durja? Enggak dong. 😁 Pollyanna memainkan glad game-nya. Begini jadinya: dari jendela kamarnya yang tanpa tirai dia bisa melihat pepohonan dan rerumputan hijau jauh di sana.. Intinya, pemandangan dari jendela kamarnya tersebut indah dan ia pun mulai melupakan soal kamar impian. 😁😁 “Siapa yang butuh tirai, karpet, atau hiasan dinding kalau bisa melihat pemandangan indah di luar sana dari kamar ini!” 😁😁 Begitu kira-kira kata Pollyanna. 😁😁

Permainan sukacita ini kuakui cukup infectious sehingga aku pun ikut memainkannya. πŸ™‚ Misalkan seperti kemarin sewaktu aku curhat ke seseorang tentang sesuatu, dia malah mengucapkan “jaga pikiran”. Jujur, itu hal yang tak kuharapkan. Namun ketika kuterapkan permainan sukacita ini, ya mungkin memang ‘ucapan’ dari seseorang itulah yang kubutuhkan untuk menyadarkanku dan mengeluarkan ‘racun’ dari dalam diriku, dan aku tak butuh hal lain. 😁😁

Senang sekali bisa berkenalan dengan sepenggal kisah hidup Pollyanna beserta orang-orang sekampungnya. Hal itu membuatku semakin tertantang untuk mencari hal-hal yang dapat kita kerjakan dengan talenta/kemampuan yang kita miliki (instead of focusing on kekurangan, negativity, or blaming); dan untuk menemukan hal-hal baik meskipun kita mungkin berada dalam situasi yang kurang kita sukai.

Does anybody ever read this Pollyanna book? What do you learn from her? 😊

Advertisement