Air untuk Kehidupan

Orang Bekasi ramai-ramai mengucap syukur kepada Tuhan dalam status mereka di medsos atas turunnya hujan semalam.

“Alhamdulillah hujan..”
“Alhamdulillah ya Allah.. hujannya turun juga..”
“Puji Tuhan, pulang malam dikejar hujan..”
“Alhamdulillah Bekasi kebagian hujan..”
“Terima kasih Tuhan Yesus.. malam ini Engkau memberikan kami hujan yang telah begitu lama kami nantikan..”
“Akhirnya diguyur hujan.. Terima kasih Tuhan..”
“Puji Tuhan.. hujan berkat telah tercurah..”

Satu setengah bulan yang lalu hujan sempat turun namun hanya berupa gerimis yang berlangsung selama beberapa menit. Namun itu pun tetap disyukuri juga. Setelahnya sama sekali tak pernah hujan lagi. Jadi semalam itu hujannya memang serius setelah berbulan-bulan kekeringan dan debu dimana-mana.

Air memang memiliki peranan penting dalam hidup kita. Tubuh yang bentuk dan baunya semula udah enggak karuan bisa menjadi bersih dan segar setelah dibasuh air. Kepala pun menjadi ringan setelah rambut dibasuh air bersama shampo.

Ketika dahaga menerpa sehabis berjalan jauh dan kita minum sebotol air yang dibeli di warung pinggir jalan, rasa haus pun menyusut. Mencuci kain mesti pakai air. Cuci piring pakai air. Cuci tangan mau makan pun pakai air. Tanaman tumbuh berkat siraman air. Memasak juga pakai air.

Sewaktu hidup dalam era sebelum bertobat, aku malas mandi. Palingan mandi dua atau tiga kali dalam seminggu, atau kapan perlunya saja. Namun di era pertobatan ini, aku menjadi senang mandi setiap hari. Senang rasanya dibasuh air menjadi bersih. 😊 Gara-gara pengalamanku ini, aku pernah mikir bahwa indikator orang yang jiwanya sehat adalah: mesti teratur mandi. 😊

Di dalam Alkitab ada berbagai cerita menggambarkan bagaimana air berfungsi untuk membersihkan maupun menyembuhkan. Seperti kisah air bah di zaman Nuh; kisah Naaman panglima perang negeri Siria yang disuruh Nabi Elisa untuk mandi di Sungai Yordan supaya penyakitnya sembuh. Kemudian Yesus menyebut diri-Nya sebagai Air Hidup, dan barangsiapa yang minum air dari-Nya takkan haus lagi. Ada pula cerita air yang diubah menjadi anggur pada pesta pernikahan di Kana.

Betapa penting dan betapa mengagumkannya air.


7 thoughts on “Air untuk Kehidupan

  1. Di tempat saya sudah hampir 4 bulan gak hujan. Panas banget.

    Salut Messa masih konsisten menulis. Saya, bahkan password untuk masuk blog sudah lupa. 😦

    Like

    1. Mudah2an hujan segera tiba disana pak. Terima kasih ya pak masih mau membaca blog ini. 😊 bikin blog baru saja pak. Eh tapi ini kenapa pak alris bisa kirim komen?

      Like

Comments are closed.