Weekend Berfaedah Nyobain LRT Jabodebek & MRT Jakarta

Weekend kemarin aku menghabiskan waktu bersama orang tuaku yang sedang berada di Jakarta. Mumpung ortuku masih hidup dan sehat, i guess the right thing to do adalah spending time with them for a while.

Aku berangkat dari Bekasi mencoba menggunakan LRT Jabodebek. Setibanya di Stasiun LRT dan menyaksikan keretanya datang, wah rasanya excited karena akhirnya kesampaian juga menjajal LRT. 😁 Padahal dari awal aku enggak tertarik nyobain lho. Mungkin karena dikomporin terus sama suamiku akhirnya aku mau juga iseng nyobain. 😁😁

PLOT TWIST
Dalam setiap kisah kadang ada kejadian tak terduga. Semacam plot twist gitu. Jadi ketika keretanya sedang berjalan, aku pun cerita ke temanku tentang rencanaku mengunjungi orang tuaku dan bahwa aku sedang naik LRT. Tiba-tiba temanku ini menyarankan agar aku nyambung ke MRT Lebak Bulus karena dari sana akan lebih dekat ke tujuanku. My first reaction was like.. “MRT Lebak Bulus?? Macam mana pula aku mau naik MRT sedangkan sekarang perdana naik LRT masih meraba-raba..” 😁😁😁😁

Awalnya aku bermaksud akan turun di LRT Kuningan karena kupikir dari situ akan lebih dekat ke tujuanku. Tapi saran temanku itu ada benernya juga untuk naik MRT. Kenapa enggak dicoba aja sekalian, kan? Mumpung udah di Jakarta hayuk ajalah. 😁😁

Pas di dalam LRT ini, ada juga penumpang yang kayak aku baru pertama kali naik LRT dan dia tanya macem-macem ke petugas kereta. Dalam hati kubilang, “Wah ada juga yang nasibnya kayak aku.. Sukurlah ada temen..” 😊

So thanks to Google dan berkat mempelajari peta jaringan kereta api perkotaan Jabodetabek, dan berkat tanya-tanya ke mas & mbak petugas dan berdoa tentunya.. akhirnya aku bisa tiba dengan selamat di stasiun Dukuh Atas.

DUKUH ATAS
Stasiun Dukuh Atas Sudirman ini semacam stasiun besar yang terintegrasi dengan MRT, KRL, LRT, kereta bandara, serta TransJakarta. Dari stasiun LRT menuju stasiun MRT jaraknya sekitar satu kilometer yang mesti ditempuh dengan berjalan kaki. Di dalamnya aku melewati jembatan penyeberangan multiguna dan menemukan macem-macem stand jualan makanan dan minuman. Aku berhenti sejenak di sini untuk makan minum dan beli oleh-oleh. Makanannya enak-enak lho. Kayaknya standnya dikurasi dulu sama kurator kuliner. 😊

Puas menikmati suasana sekitar dan mengabadikan beberapa pemandangan menarik, aku pun melanjutkan perjalanan ke stasiun MRT. Pas naik keretanya penumpang rame dong. Trus tau-tau ada satu penumpang yang bangkit dari tempat duduknya dan memberikannya untukku. Wah.. Amazing.. Thanks to God and thanks to penumpang baik hati tersebut.

Aku pun turun di stasiun MRT tujuanku dengan selamat, dan berjumpa dengan orang tua serta keluarga besarku. Malam mingguku rasanya sungguh berfaedah karena bisa kumpul dengan mereka. 😊

Sewaktu kuceritain perihal pengalamanku naik kereta-kereta keren ini, ortuku pengen nyobain juga dong. 😁😁Yaudah aku ingatin bahwa bakalan lumayan banyak jalan kaki nantinya. Aku bahkan mengingatkan mereka tentang pengalaman naik MRT di Hongkong yang pernah kami jalani bersama beberapa tahun lalu yang juga banyak jalan kakinya. Penekananku adalah pada banyaknya jalan kaki itu sih, supaya mereka mempertimbangkan kembali. 😁 Tapi, keputusannya adalah: mereka tetap memilih mau mencoba si kereta canggih.😁 Baiklah.. titah ortu segera dilaksanakan. 😁

NYOBAIN MRT & LRT
Bapak melihat wajahku yang mungkin terlihat agak mikir tentang bagaimana nantinya ortuku naik kereta karena kartu e-money yang berfungsi untuk pembayaran cukup sulit diperoleh di minimarket terdekat.

Titik baliknya adalah ucapan bapak: “Kenapa ribet sekali soal kartu untuk kereta itu? Berarti sistemnya enggak beres? Mestinya ada dijual di loket stasiun dong.”

Aku merasa perkataan beliau ada benarnya. Mestinya dalam loket ada dijual kartu or tiket perjalanan. Maka berdasarkan ucapan bapak tersebut, aku pun memutuskan pergi ke stasiun dan kalau kartu or tiketnya enggak ada dijual di sana, maka batallah jalan-jalan naik kereta. 😁

Keesokan harinya, Minggu, di stasiun MRT, ternyata kartu ada dijual dong pemirsa. 😁😁 Singkat cerita, kami pun jadilah jalan-jalan naik kereta futuristik ini. 😁😁 Berhubung ortuku lansia, kami memilih menggunakan lift dan elevator untuk memudahkan pindah dari level yang satu ke level lainnya.

Petualangan kami dimulai dari MRT Lebak Bulus dan turun di Stasiun Dukuh Atas untuk pergantian ke moda LRT. Seperti perjalananku di hari sebelumnya (namun di hari Minggu itu adalah kebalikannya), kami berjalan kaki dari Stasiun MRT Dukuh Atas menuju Stasiun LRT sejauh sekitar satu kilometer, dan orang tuaku sanggup menjalaninya. Luar biasa semangat mereka. 😁

Kami melewati Jembatan Penyeberangan Multiguna atau disingkat JPM Dukuh Atas yang menghubungkan stasiun KRL dan LRT. Di JPM ini kami rehat dulu. Makan minum isi tenaga untuk perjalanan berikutnya menaiki LRT. 😊

Pas rehat ini kulihat beberapa orang lansia yang mungkin seperti ortuku juga, yakni mencoba menjajal naik MRT atau LRT bersama keluarga mereka. Salah satu dari mereka menggunakan kursi roda. Aku pun jadi salut kepada orang tuaku karena mereka masih bersemangat mencoba MRT dan LRT. Kurasa itu pertanda bahwa mereka masih sehat jiwa raga. 😊

Di Stasiun LRT kami beli kartu perjalanan lagi karena kartu MRT tidak dapat digunakan untuk naik LRT. Tapi kalo punya kartu e-money mah enak bisa dipake kemana saja. Kartu sakti sih emang.😁

Long story short, ortuku berhasil menjajal LRT Bekasi Line mulai dari Dukuh Atas sampai Jatimulya. Menurut pendapat mereka, MRT dan LRT-nya amazing. Keretanya cepat sehingga waktu perjalanan bisa dihemat. LRT lebih kecil daripada MRT. Di dalam kereta suasananya adem, aman, dan bersih. Karena di dalam kereta udaranya dingin, kesannya badan jadi segar terus and my parents love it.😁 Kekurangannya cuma satu: enggak ada toilet dalam kereta. 😁 Kayaknya kalo udah lansia perlu banget ada toilet dalam kereta ya..? 😊

**

Well, that’s all about my weekend story. Ada yang udah nyobain LRT Jabodebek atau MRT? Bagaimana kesan kalian? 😊


3 thoughts on “Weekend Berfaedah Nyobain LRT Jabodebek & MRT Jakarta

  1. Aku naik LRT line Cawang – Cibubur sewaktu masih commisioning. Aku dulu gawe bikin stasiunnya. Jadi bisa naik cobain LRT bahkan sebelum presiden dan artis mencoba, hehehe…

    Sehat dan sukses selalu.

    Like

Comments are closed.