Depresi adalah Ekspresi dari Kemarahan yang Ditekan

Begitulah kata suatu artikel yang pernah kubaca yang ditulis oleh seseorang yang pernah mengalami depresi pasca dilanda permasalahan yang datang ke dalam hidupnya.

Seseorang bisa hidup dalam depresi selama bertahun-tahun tanpa mengetahuinya atau tidak terdeteksi.

Dari pengalamanku pribadi, dan setelah kuamati serta kurenungkan, tandanya kita depresi kemungkinan besar adalah: sikap sinis.

Sinis, menurut KBBI adalah: sikap yang mengejek dan memandang rendah; tidak melihat suatu kebaikan apa pun, dan meragukan sifat baik yang ada pada seseorang atau sesuatu. Tambahan dariku: sering mengeluh/bersungut-sungut/menggerutu, susah melihat orang senang, sulit berterima kasih, dan tidak tulus.

Penyebabnya adalah kemarahan yang diabaikan atau ditekan.

Sekarang coba cek diri kita masing-masing siapa tahu saat ini sedang dihinggapi kemarahan maupun kesinisan yang kusebut di atas tadi.

Lantas kalau ada bagaimana? Segeralah cari pertolongan. Misalnya dengan berbicara kepada orang yang dipercaya, pergi konseling, atau tuliskan semua yang membuatmu marah.

Marah sama si Tomat karena dia _____

Marah sama si Tuna karena dia _____

Marah sama si Anggur karena dia _____

Marah sama si Wortel karena dia _____

Setelah dituliskan, maka pelan-pelan kita akan dapat menyadari bahwa ternyata ada begitu banyak kemarahan yang dipendam selama ini yang memberatkan kita, sehingga tak mampu melihat kebaikan di sekitar kita.

Dengan mengakui kemarahan-kemarahan kita, pelan-pelan akan mendekatkan kita kepada sukacita.

Joy cannot exist without pain.