Kenapa Belajar Sejarah?

Halo semua apa kabarnya? Semoga sehat-sehat ya! Seperti yang pernah kujanjikan beberapa bulan lalu bahwa sesekali aku akan menulis tentang yang kupelajari mengenai metode pendidikan Charlotte Mason (CM), maka hari ini aku mau nulis sedikit tentang sejarah dan pentingnya belajar sejarah dalam metode CM. Semoga berguna. 😊

**

Kalau kita datang berobat ke dokter yang pertama kali ditanyakan adalah: “sudah pernah berobat di sini?” Kalau dijawab ‘sudah’ mereka akan tanya ‘nama dan tanggal lahir’, tujuannya supaya mereka bisa mencari rekam medis kita. Kalau pasien baru akan ditanyakan bagaimana riwayat penyakitnya, apakah ada dari orang tua, sudah berapa lama sakitnya, dan segala macam.

Ketika pergi konseling pun, riwayat keluarga pasti ditanya. Kita akan diminta menceritakan masa kecil kita. Hal itu dilakukan karena untuk memahami seseorang memang perlu memelajari sejarah hidupnya supaya tahu pertolongan seperti apa tepatnya yang dibutuhkan.

Aku pribadi senang dengan sejarah karena mungkin pada dasarnya anaknya suka penasaran dan selalu mau tahu tentang persoalan manusia sampai ke akarnya. Lalu aku senang pelajaran ini karena memantik imajinasi. Benakku yang seperti film akan memainkan kisah dari buku sejarah yang sedang kubaca. Entah itu tentang kisah peperangan, tentang perjanjian A dan B, tentang kerajaan C dan D, tentang perjalanan dari sini ke sana, dlst.

Paling seneng belajar sejarah sewaktu SMP. Guru kami sering ngasih pertanyaan dengan: “Jelaskan mengapa..” Jadinya murid belajar mencari tahu apa penyebab terjadinya suatu peristiwa, bukan cuma hafal tanggal atau hafal nama tokohnya. Karena yang paling penting bagi guru kami adalah: “apakah kamu nangkap apa yang dibicarakan dalam kisah ini? Apakah kamu ngerti apa konteks yang sedang dibahas?”

Dalam metode pendidikan CM, pelajaran sejarah adalah nomor dua paling penting setelah pelajaran ketuhanan. Dan ternyata, apa yang diajarkan guruku saat itu sejalan dengan prinsip CM. Menurut CM, sebaiknya kita ngerti dulu apa konteksnya supaya kita bisa jelasin dengan pemahaman kita sendiri dan tidak copy paste seperti kata buku. Karena, kalau cuman hafal apa isi perjanjiannya tanpa mengerti apa konteksnya, maka belajar sejarah akan jadi membosankan dan tidak menarik. Menurut CM, peran guru dan orang tua memang sangat penting untuk memantik kecintaan seseorang pada sejarah. Kebetulan orang tuaku penyuka sejarah. Mereka sering berbagi cerita mengenai silsilah keluarga kami, dan sering menceritakan bagaimana pengalaman mereka di masa lampau. 😊

Jadi apa pentingnya belajar sejarah menurut CM?
• Agar dapat berpikir adil dan seimbang kita mesti paham sejarah.
• Orang yang paham sejarah tidak akan sembrono ketika akan membuat suatu keputusan; dan ketika hendak menarik kesimpulan tidak akan tergesa.
• Belajar dari peristiwa di masa lampau. Kita sadar bahwa yang terjadi sekarang ini adalah hasil dari pekerjaan di masa lalu. “Oh, dulu pernah gini. Bagaimana cara mereka mengatasinya? Atau bagaimana mencegahnya? Atau jika harus terjadi lagi apa yang mesti dilakukan?” Karena manusia sebenarnya gitu-gitu aja jalan ceritanya walaupun sudah ribuan tahun berlalu. Dan cerita pasti akan berulang.
• Kemudian kita jadi belajar berpikir runut dan logis karena sejarah itu tidak berdiri sendiri dan saling berhubungan dengan hal lainnya misal geografi, biografi, antropologi, sosiologi, sastra, psikologi, dll.
• Sejarah dapat membantu pelajaran matematika yang sarat dengan logika.
• Agar terbiasa berpikir panjang, luas, dan kaya, sehingga tidak mudah diprovokasi.

Di Indonesia, kalau tidak salah, para praktisi CM merekomendasikan buku-buku tulisan Susan Wise Bauer (SWB) untuk sejarah dunia. Sudah ada terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia dan aku pernah membaca buku ini pas lagi nongkrong di toko buku. 😊 Bukunya enak dibaca. Aku sampai lupa waktu gara-gara tenggelam dalam cerita-cerita yang ditulis SWB. Buku yang dia tulis bukan kayak buku-buku teks sejarah yang ‘kering’ yang seringkali hanya berisi fakta-fakta seperti yang kubaca selama bertahun-tahun belajar sejarah di sekolah. Tapi (tetep ada tapinya dong), walaupun buku-buku teks sejarah tersebut tidak seenak buku SWB, ya lumayanlah daripada enggak ada yang bisa dibaca. Better something than nothing, right? 😊 Setidaknya kita bisa tahu apa yang dilakukan orang-orang di masa lampau, bagaimana mereka handle things or issues. Kita berada di sini hari ini adalah karena pilihan-pilihan yang diambil oleh para pendahulu kita, yang kisahnya tertulis dalam sejarah.

Inti pelajaran sejarah adalah segala sesuatu pasti ada sebab musababnya. Tidak ada yang muncul tiba-tiba.

Buku sejarah favoritku sejauh ini adalah Alkitab. Membacanya seperti sedang menonton film epik yang seru abis!! Lalu bukunya Laura Ingalls yang ‘Rumah Kecil di Rimba Besar’ juga bagus. Kita bisa belajar seperti apa kehidupan pionir saat itu, bagaimana mereka hidup di negeri empat musim, bagaimana mereka membuat makanan, bagaimana mengawetkan makanan, bagaimana kehidupan sosial mereka, dll.

How about you? Do you like sejarah? Apa buku sejarah favoritmu?


4 thoughts on “Kenapa Belajar Sejarah?

      1. Saya beruntung, dulu di SD dan SMP punya guru sejarah yang bisa mengemas hal penting sebagai cerita. Lbh utama kenapa begini kenapa begitu, bukan meminta murid menghafalkan tahun 😇

        Like

Comments are closed.